1.
Mengenal Rumah Hemat Energi
Efek Global Warming sangat berdampak bagi
kelangsungan hidup manusia, mulai dari naiknya muka air laut, kerusakan ozon,
efek rumah kaca, dan cuaca ekstrim yang dapat merusak lingkungan. Pembangunan
yang terus berjalan juga berdampak negatif bagi lingkungan, karena tidak
sedikit dalam proses pembangunan menghabiskan sumber daya alam dalam jumlah
besar seperti kayu, asphalt, beton, baja, dan berbagai material lain yang
limbahnya memberikan sumbangan yang tidak sedikit pada pemanasan global.
Kegiatan konstruksi ternyata juga memberikan pengaruh besar pada perubahan
keseimbangan ekosistem lingkungan yang ditandai dengan berkurangnya area hijau,
untuk itulah perlu diadakan gerakan green construction.
Green construction atau konstruksi hijau adalah sebuah
gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan,
efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah. Aplikasi
dari konstruksi hijau dapat berupa rumah hemat energi, dimana rumah tersebut
didesain untuk mengurangi pemakaian listrik dalam pencahayaan, tata udara,
serta ramah lingkungan.
Rumah tinggal merupakan tempat penggunaan energi
terbesar kedua terbesar setelah industri, untuk itu perlu adanya efisiensi
penggunaaan energi pada rumah tempat kita tinggal, agar tidak berdampak besar
pada lingkungan.
Pembuatan rumah hemat energi merupakan salah satu
bentuk dari kegiatan Green Construction untuk mengurangi dampak pemanasan
global. Rumah bukan sekedar tempat berteduh dari terik matahari atau siraman
hujan, tetapi rumah adalah tempat proses sosialisasi bagi seorang manusia
bersama keluarga. Setiap orang sudah pasti selalu mendambakan hunian yang
memancarkan suasana damai dan menyenangkan. Konsep rumah hemat energi
menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi listrik, dan
material bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan
itu ke depan.
Desain rancang bangunan memerhatikan banyak bukaan
untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami, sedikit mungkin
menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari. Desain
bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang
mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, material ramah
lingkungan, dan menerapkan pola hidup hemat energi melalui pemanfaatan sumber
energi alternatif, seperti angin dan cahaya alami. Atap-atap bangunan
dikembangkan menjadi taman atap (roof garden) dan atap surya ( atap dengan
menggunakan panel surya) yang memiliki nilai ekologis tinggi yaitu suhu udara
turun, pencemaran berkurang, dan ruang terbuka hijau bertambah.
Aspek yang harus dipertimbangkan dalam konsep rumah
hemat energi adalah:
1.
Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien (energi,
material, air dan lahan).
2.
Emisi baik terhadap udara, air dan tanah terkait dengan
lingkungan dan kesehatan.
3.
Lain-lain (seperti kebisingan dan getaran).
Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan
energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan
energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang
menggunakan energi.
Hemat energi dapat dimulai dari rumah kita sendiri.
Membangun atau merenovasi rumah sebaiknya tidak sekadar mementingkan gaya
belaka, melainkan ada kiat agar rumah dapat ramah lingkungan. Banyak cara yang
bisa dilakukan untuk mengefisiensi penggunaan energi dalam rumah, mulai dari
pengaturan cahaya dalam rumah, menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat
listrik, membuat sumur resapan, serta membuat ruang terbuka hijau atau taman
rumah yang mensuplai kebutuhan udara bersih.
Berikut beberapa
cara untuk mengoptimalkan energi di rumah agar tetap ramah lingkungan.
A.
PERLETAKAN BANGUNAN.
1.
Pengaruh Iklim.
Iklim tropis ditandai
dengan mentari yang memancarkan sinar hampir sepanjang tahun serta curah hujan
yang cukup banyak, berpengaruh terhadap kondisi "rumah-rumah" di
Nusantara ini, seperti udara panas/kering, basah, dingin dan lembab. Hal-hal
tersebut sebaiknya menjadi pertimbangan dalam pemilihan bahan bangunan,
penentuan letak "rumah" dan pembangnan "rumah" sejak dari
pondasi hingga atap "rumah".
2.
Pengaruh Panas Mentari.
Sinar mentari dapat berfungsi
sebagai penerangan alami di siang hari dalam "rumah". Selain itu,
sinar mentari pagi dapat dimanfaatkan agar ruangan tidak terasa lembab dan
pengap. Namun sinar mentari yang masuk ke dalam "rumah" perlu
diperhatikan supaya tidak terlalu panas atau silau dengan cara :
a.
Menetukan tata letak ruang dalam "rumah" yang
disesuaikan dengan orientasi mentari, misalnya:
-
Daerah hunian diusahakan pada arah Timur.
-
Sinar mentari didistribusikan merata pada penyinaran sekitar
pukul 08.00 - 16.00.
-
Membuat titisan "rumah" cukup besar hingga menahan
sinar mentari langsung yang kuat masuk ruang dalam.
b.
Menanam pohon pelindung pada arah mentari sore.
c.
Memasang penutup langit-langit supaya panas mentari tidak
dirasakan langsung.
Dengan pengaturan seperti
diatas, "rumah" akan terasa nyaman bagi keluarga serta ruangan akan
mendapat sinar mentari pagi yang cukup serta baik untuk kesehatan keluarga.
3.
Pengaruh Hujan.
Hujan, terutama hujan
deras dengan angin kencang dapat menimbulkan tampias terhadap bagian-bagian
"rumah" yang terbuka. Pemberian tritisan yang cukup besar akan dapat
mencegah tampias tersebut.
Penggunaan bahan bangunan
yang mudah lapuk sebaiknya juga dilengkapi dengan saluran air hujan yang
terbuka dan terletak di bawah cucuran atap untuk mengalirkan ke sumur-sumur
peresapan dan selokan-selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, perletakan
bangunan "rumah" sebaiknya harus dapat memberikan kemungkinan
pengairan air hujan maupun air buangan dengan lancar dan teratur.
4.
Pengaruh Angin.
Letak "rumah"
supaya disesuaikan dengan arah angin (basah dan kering). Ventilasi atau lubang
udara yang paling baik searah dengan arah tiupan angin. Angin berfungsi untuk
memberikan udara sejuk serta dapat membantu sirkulasi udara ke dalam
lingkungan.
5.
Pengaruh Lingkungan.
"Rumah"
sebaiknya dibangun dengan mempertimbangkan keserasian terhadap lingkungan di
sekitarnya. Misalnya dengan penyesuaian bentuk bangunan, pemilihan bahan
bangunan, penentuan warna yang serasi hingga memungkinkan adanya hubungan yang
harmonis dengan lingkungan sekitarnya.
Kondisi dan ketinggian
tanah akan mempengaruhi perletakan bangunan "rumah" terhadap tanah
yang mendukung bangunan itu. Tanah yang lembek membutuhkan pondasi yang lebih
besar dan dalam. Tanah yang berair sebaiknya menggunakan lantai yang kedap air
atau panggung sehingga tidak terpengaruh oleh kelembaban tanah.
Dengan perletakan bangunan
"rumah" yang benar akan membuat lingkungan menjadi tertib, serasi dan
teratur.
B.
PENYEDIAAN RUANG KEGIATAN/ peletakan ruang dengan
tepat dan efisien
1.
Jenis Kegiatan.
Secara garis besar, jenis
kegiatan yang dilakukan oleh anggota keluarga di "rumah" dibedakan
antara lain:
a.
Jenis kegiatan yang umum dilakukan:
-
Beristirahat seperti tidur, santai bersama keluarga dan
sebagainya.
-
Bekerja seperti memasak, menjahit, mencuci, berkebun dan
sebagainya.
-
Melakukan kegiatan higienis sehari-hari seperti mandi, buang
air dan sebagainya.
b.
Jenis kegiatan khusus.
Merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh anggota keluarga untuk menunjang pendapatan keluarga memenuhi
tuntutan kebutuhannya, antara lain: berkebun, menjemur hasil pertanian,
mengolah hasil pertanian atau industri kecil lainnya, menyimpan dan
berdagang/warung.
Jenis usaha yang boleh
ditempatkan di lingkungan "rumah" adalah yang termasuk dalam batasan
industri kecil/"rumah" tangga.
Penyediaan ruang untuk
usaha ini diusahakan tidak mengganggu seluruh anggota keluarga maupun tetangga
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Disamping itu, harus diusahakan agar
kotoran atau limbah sebagai akibat adanya kegiatan usaha keluarga tersebut
tidak mengganggu atau mencemari lingkungan di sekitarnya.
2.
Penyediaan Ruangan.
Berdasarkan jenis kegiatan
yang dilakukan keluarga, maka setiap ruangan kegiatan disediakan sesuai dengan:
a.
Jumlah anggota keluarga yang melakukan kegiatan.
b.
Perabot dan alat yang digunakan.
c.
Sirkulasi atau lalu lintas pelaku kegiatan.
Akan baik sekali apabila
semua kegiatan disediakan ruangan sesuai dengan yang dibutuhkan. Tetapi apabila
ruangan yang ada sangat terbatas, dapat direncanakan ruang dengan fungsi ganda.
Seperti dalam penggunaan:
a.
Ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga.
b.
Ruang makan yang juga berfungsi sebagai ruang belajar.
Dua kegiatan dapat
dipadukan dalam ruangan yang sama, jika:
a.
Penggunaan ruang dalam waktu yang berbeda.
b.
Ruangan yang dibutuhkan mempunyai ciri yang sama.
Jenis kegiatan khusus yang
dapat mengganggu kesehatan keluarga dari bau, debu, suara bising maupun
pemandangan yang kurang sedap, sebaiknya terpisah jauh dari bangunan
"rumah" (misalnya kandang ternak).
Dengan mempersiapkan
"rumah" yang mempunyai tata hubungan ruang yang serasi, diharapkan
setiap kegiatan dapat dilaksanakan dengan mudah dan nyaman.
3.
Penataan dan Persyaratan Ruangan
Mempersiapkan sesuatu
ruangan hendaknya disesuaikan dengan fungsi ruangan dalam memenuhi kegiatan
anggota keluarga tanpa mengurangi nilai sehat, nyaman, aman dan serasi sesuai
fungsinya. Ruang supaya ditata dengan memperhatikan syarat-syarat:
a.
Ruang Tamu:
-
Perletakan ruangan yang mudah dicapai oleh tamu dari luar,
maupun keluarga dari dalam.
-
Pemandangan keluar yang cukup menarik dapat diupayakan dengan
penataan halaman dengan tanaman yang serasi.
-
Pemakaian material, pemilihan warna, dekorasi dan perabot
"rumah" tangga diusahakan yang serasi.
-
Penerangan dan bidang bukaan yang cukup untuk memberikan
suasana nyaman.
b.
Ruang Makan:
-
Penempatan ruang makan sebaiknya mudah dicapai oleh semua
anggota keluarga, sehingga dapat menciptakan suasana yang akrab untuk
berkumpulnya seluruh anggota keluarga.
-
Perletakan ruang makan sebaiknya berdekatan dengan dapur
untuk memudahkan sirkulasi.
-
Pemilihan bukaan ruangan ke arah halaman atau taman
diharapkan dapat memberikan kesegaran pemandangan.
-
Penerangan alami maupun buatan perlu disediakan dengan cukup
baik untuk menerangi hidangan pada siang maupun malam hari.
-
Pertukaran udara memudahkan pergantian udara dalam ruangan
dengan udara luar yang segar melalui lubang angin/ventilasi.
c.
Ruang/Kamar Tidur:
-
Penempatan ruangan hendaknya dapat memberikan cukup
ketenangan serta memungkinkan cahaya mentari dapat masuk.
-
Silau mentari sore dan tiris hujan dapat dihindari dengan
memanfaatkan adanya pohon pelindung atau teritis lebar dan tirai yang
melindungi jendela.
-
Ganti peralatan listrik di dalam kamar yang hemat energi.
Begitu pula direncanakan pemilihan armature lampu atau kap lampu yang
digunakan. Pendar lampu sangat berpengaruh terhadap efisiensi lampu hemat
energi. Tidak salahnya menggunakan kap lampu dari kertas daur ulang, karena
sudah memikirkan dan ikut andil dalam penghematan energi.
-
Pertukaran udara sebaiknya diupayakan dengan peranginan
silang, lubang angin/ventilasi dengan luas sekurang-kurangnya seperlima luas
jendela.
d.
Dapur:
Ada banyak cara
untuk menerapkan desain interior berkonsep green-design (ramah lingkungan) di
dapur untuk rumah Anda. Hal ini dapat dimulai dari menggunakan oven hemat energi,
pencuci piring dan peralatan, metode pembuangan sampah organik dan lantai
organik. Tips sederhana bisa membantu Anda untuk merombak dapur yang ada
menjadi dapur yang ramahlingkungan (eco-friendly) dan berkelanjutan.
Ketika merencanakan untuk mendesain interior di dapur, akan sangat
terbantu dengan membuat catatan hal-hal yang perlu diganti atau ditukar. Proses
perombakan atau pembangunan dengan perencanaan yang tepat dapat menghemat
banyak waktu dan uang. Dalam hal anggaran terbatas, refurnishing dapat
dilakukan secara bertahap.
1.
Penggunaan Peralatan Dapur yang ramah lingkungan. Oven
konvensional besar bisa diganti dengan oven pemanggang listrik yang lebih
kecil. Hal ini membantu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari rumah.
Sebuah lemari es yang baik dapat membantu untuk menjaga keseimbangan antara
konsumsi energi dan pengendalian suhu. Hal ini memastikan hidup berkelanjutan
dengan konsumsi energi lebih rendah. Sebagai bagian dari desain interior dapur
yang ramah lingkungan, memasang peralatan yang hemat energi juga dapat
menghemat tagihan.
2.
Karpet Organik memiliki serat alami dapat digunakan untuk
dapur ramah lingkungan dan area lain dari rumah. Karpet organik berbahan cotton
3.
Pengaturan ventilasi dapur. Dapur dengan ventilasi yang baik
akan menggunakan lebih sedikit energi dan pencahayaan buatan di siang hari.
udara segar dari jendela membantu untuk menghilangkan gas beracun dan jamur.
4.
Lemari Dapur bisa direnovasi dengan cepat menggunakan bahan
terbarukan seperti kayu, panel jerami gandum dan kayu non-ilegal logging. Untuk
pembuatan kitchen set ramah lingkungan, Anda dapat memanfaatkan jasa perusahaan
yang mengkhususkan diri dalam menggunakan kayu reklamasi.
5.
Tempat sampah non-organik dapat diganti dengan tempat sampah
kompos. Menanam dua atau tiga tanaman sayuran di dapur dapat mengisi rumah
dengan oksigen segar sepanjang hari. Tanaman sayuran tadi juga dapat dimakan
dan sayuran juga dapat digunakan untuk memasak makanan yang sehat untuk
keluarga.
6.
Flooring merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan ketika
menerapkan desain interior dapur ramah lingkungan. Hal ini dapat dicapai dengan
lantai bambu didaur ulang, kayu atau batu.
7.
Green design-interior di dapur termasuk penggunaan sedikit
cat senyawa organik volatile.
e.
Ruang/Kamar Mandi:
-
Penyediaan ruang/kamar mandi dan jamban untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan badan dapat ditempatkan di dalam bangunan atau luar
bangunan.
-
Penempatan ruang/kamar mandi diusahakan supaya dapat dengan
mudah membuang air kotor.
-
Penyediaan lubang udara/ventilasi dengan arah bukaan keluar
supaya sirkulasi udara lancar.
-
Penerangan yang cukup diusahakan dan penerangan alami.
-
Pembuatan jamban dengan konstruksi leher angsa untuk
menghindari bau dan pengotoran serangga.
-
Penyediaan bak air sebaiknya jangan terlalu besar ukurannya
supaya air mudah diganti dan bak dapat dibersihkan dengan cepat.
-
f.
Ruang Usaha.
Penempatan ruang kerja
bagi keluarga yang melakukan pekerjaan sebagai mata pencaharian di
"rumah", perlu mempertimbangkan kemungkinan gangguan yang
ditimbulkan, sehingga tempat kerja tidak mengganggu tempat tinggal keluarga
maupun tetangga. Adapun jenis gangguan tergantung dari pekerjaan yang dilakukan
misalnya:
-
Pengolahan hasil bumi: debu, sampah padat.
-
Konpeksi, tas, sepatu : suara, sampah padat.
-
Pengolahan makanan : asap dan bau, sampah cair
maupun padat.
Pengurangan gangguan dapat
dilakukan dengan cara :
a.
Penempatan ruang yang cukup terpisah dari kegiatan-kegiatan
"rumah" tangga dalam keluarga maupun tetangga.
b.
Penempatan pohon-pohon dan tanaman yang berdaun lebat sebagai
pembatas yang dapat menampung debu dan mengurangi suara bising.
c.
Penyediaan cerobong asap dan lubang angin yang baik.
d.
Penyediaan saluran-saluran, sumur peresapan atau pengolahan
limbah cair agar tidak mencemari lingkungan.
e.
Penyediaan tempat sampah dan sistem pemusnahan sampah padat
(dibakar, ditimbun sementara dan sebagainya).
f.
Penerangan alami atau buatan yang cukup, terutama untuk
kegiatan usaha yang memerlukan ketelitian yang tinggi.
g.
Penyediaan lubang angin/ventilasi yang cukup.
h.
Penggunaan bahan bangunan tahan api, untuk bagian ruang yang
pemanfaatannya memakai bahan bakar.
i.
Penggunaan bahan bangunan yang tahan air, utnuk bagian ruang
yang mempergunakan atau selalu kena air.
j.
Pembukaan diarahkan ke halaman/taman untuk menciptakan
keseimbangan memperoleh kesegaran pandangan.
C.
KOMPONEN "RUMAH SEHAT".
1.
Lantai.
Pemilihan bahan bangunan
dan cara pembuatan lantai perlu disesuaikan dengan fungsi dan jenis kegiatan
yang dilakukan dalam ruangan tersebut, yang dibedakan atas:
a.
Lantai yang dimanfaatkan dalam kondisi kering (penggunaan
kering), misalnya untuk ruang tidur, ruang makan, ruang tamu dan dapur
sebaiknya dibuat dengan permukaan kering datar, dan mudah untuk dibersihkan.
Bila diperlukan, bahan penutup lantai diusahakan yang tidak menimbulkan
kelembaban dan mudah dibersihkan.
b.
Lantai yang dimanfaatkan dengan menggunakan air/basah
(penggunaan basah), misalnya untuk kamar mandi, jamban dan tempat cuci,
sebaiknya dibuat dengan memperhatikan kemiringannya sehingga memudahkan
pengaliran air ke saluran pembuangan. Sedangkan bahan penutup lantai digunakan
yang permukaannya tidak licin dan mudah dibersihkan. Bangunan "rumah"
panggung antara lain dapat memanfaatkan bahan bangunan dengan konstruksi kayu
maupun bambu, penutup lantai dan bahan seperti anyaman bambu/rotan, papan kayu.
Untuk mengurangi kelembaban dan menjaga kesehatan kolong di bawah lantai dibuat
cukup tinggi agar mudah untuk membersihkannya.
c.
Linoleum adalah bahan pelapis lantai ramah lingkungan yang
yang tahan terhadap panas dan api. Linoleum terbuat dari bahan alami yang
dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Produk ini efektif, dan
bisa memenuhi persyaratan untuk kebersihan, keamanan, dan kemampuannya menjadi
material yang ramah lingkungan.
2.
Dinding.
Dinding berfungsi sebagai
pembatas ruang kegiatan agar kegiatan dapat dilakukan dengan aman dan
terlindung. Dinding dapat juga berfungsi sebagai penahan beban merata dari
atap, untuk selanjutnya diteruskan ke pondasi.
Bahan dinding yang
digunakan harus dapat menjamin kekuatan dan keawetannya. Pemilihan bahan untuk
dinding, perlu disesuaikan dengan fungsi dan jenis kegiatan yang dilakukan
dalam ruangan, yang dibedakan atas:
a.
Pemilihan bahan dinding yang tidak banyak mengantarkan panas
dan tidak tembus pandang, seperti bata, batako, papan kayu dan sebagainya.
b.
Penggunaan bahan kedap air setinggi 20 cm di atas lantai
untuk menghindari pengaruh kelembaban air tanah yang dapat terus naik ke atas.
c.
Penggunaan basah sebaiknya menggunakan bahan yang kedap air
dengan tinggi sekurang-kurangnya 1,5 meter dari lantai, bahan tersebut dapat
berupa dinding batu bata, batako yang dapat transraam (campuran: 1 semen dan 2
pasir). Penggunaan dinding kedap air dimaksudkan agar dinding tahan lama dan
suasana ruangan tetap bersih serta nyaman.
d.
Dinding kaca dapat membuat ruang menjadi terang pada siang
hari. Dinding kaca juga menjadikan ruang terasa lebih lapang. Semula material
kaca jarang digunakan sebagai material dinding maupun pintu. Sifat kaca yang
rapuh dan rawan pecah merupakan alasannya. Namun kini, material kaca cukup
populer digunakan sebagai dinding. Terutama pada bangunan-bangunan rumah
modern.
Dinding kaca
memberikan efek serupa cermin. Fungsinya bukan untuk memantulkan bayangan
ruang, namun lebih pada "meniadakan" batas antar ruang. Kaca-kaca
transparan berukuran besar dapat membawa nature flow ke dalam ruang. Jika
terdapat taman hijau di seputar rumah, dinding kaca akan menyajikan pemandangan
tersebut ke dalam ruang. Selain fungsi di atas, kaca juga memungkinkan banyak
cahaya alam masuk, menerangi ruang di dalam rumah. Sehingga, pada siang hari
misalnya, tidak diperlukan lampu pada ruang-ruang yang berbatasan langsung
dengan ruang luar. Dengan demikian, energi listrik untuk penerangan ruang pun
dapat dihemat. Pada malam hari, kaca juga dapat menghadirkan pemandangan alam
ke dalam ruangan dan menjadikan ruang lebih romantis.
e.
Be-panel merupakan kombinasi antara kemampuan insulasi dari
Expanded Polystyrene (EPS) dan massa beton. Ini merupakan kombinasi material
yang dapat menghasilkan sebuah struktur yang memiliki tingkat insulasi thermal
yang tinggi. Dengan insulasi thermal yang tinggi maka akan mengurangi turun
naiknya temperatur di dalam ruangan, sehingga dapat mengurangi konsumsi energi
dari alat yang digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan ruangan.
3.
Memaksimalkan Jendela pada rumah
Sumber pencahayaan ada
dua, yaitu alami dan buatan. Sinar matahari adalah salah satu sumber cahaya
alami yang dibutuhkan pada siang hari. Perancangan jendela yang baik dapat
memungkinkan hadirnya sinar matahari ke setiap sudut ruangan. Selain mampu
mendatangkan suasana segar di pagi hari, sumber cahaya gratis ini juga baik
untuk kesehatan. Desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, akan
memaksimalkan cahaya matahari yang masuk kedalam rumah. Agar udara di dalam
rumah dapat mengalir maka harus ada lubang ventilasi pada arah tegak lurus
datangnya angin. Jika sejajar dengan arah angin, maka sedikit sekali
kemungkinan angin akan masuk ke dalam rumah. Atur penempatan ruangan dengan
cara memperbanyak bidang yang mengarah utara dan selatan, usahakan setiap
ruangan mempunyai jendela atau ventilasi supaya ada pertukaran udara. Hal ini
dilakukan supaya panas matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah dan
mengakibatkan suhu rumah naik sehingga penggunaan AC bisa dikurangi
4.
Atap.
Berikut beberapa cara
untuk menghemat energi agar tetap ramah lingkungan dibagian atap rumah
a.
Taman Atap
Sebuah penelitian
menyebutkan, bila tanaman di bagian atap mempunyai tinggi sekitar 10 cm, maka
dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25 persen. Sebuah ruangan yang terletak
tepat di bawah green roof mempunyai suhu udara lebih rendah, yaitu sekitar 3
derajat hingga 4 derajat Celsius dibandingkan dengan suhu udara di luar
ruangan. Green roof dan green wall juga berfungsi sebagai filter udara yang
membuat udara lebih bersih. Sebagai informasi, setiap satu meter persegi rumput
di bagian atap dapat menghilangkan sekitar 0,2 kg partikel udara yang kotor
setiap tahunnya. Dengan membuat taman di atas atap, gedung-gedung bertingkat
tetap bisa memiliki ruang terbuka hijau, karena ada efisiensi ruang. Taman di
atas atap (roofgarden) merupakan salah satu alternatif penghijauan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di kota besar. Pembuatan taman di
atas atap memang tidak murah dan membutuhkan struktur dan konstruksi atap yang
spesifik. Bahkan untuk hasil yang optimal, konstruksi atap untuk taman didesain
sejak awal, sebelum gedung itu dibangun. Namun investasi ini bisa kembali dalam
beberapa tahun kemudian, karena biaya untuk listrik pendingin udara berkurang,
serta nilai ekonomis bangunan bertambah. Selain menambah keteduhan, taman di
atas atap juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun. Misalnya bambu
atau palem dapat menyerap gas formalin dan bensin. Sedangkan tanaman bakung,
selain menyerap gas formalin dan bensin, juga dapat menyerap alkohol dan aseton
yang dihasilkan cat dan sebagainya. Tanaman rambat juga berfungsi untuk
menyerap gas asetat, amonia, dan gas lainnya. Karena fungsi ini, tanaman rambat
banyak dipakai untuk taman di atas atap di luar negeri.
b.
Atap menggunakan Panel Surya
Energi matahari yang
melimpah dimanfaatkan untuk menciptakan kemandirian energi di rumah. Salah
satunya, dengan aspek desain yang dapat menempatkan solar panel di sisi rumah
yang menghadap barat, yang mendapatkan terpaan sinar matahari paling tinggi dan
lama. Selain memanfaatkan energi, hal ini dapat mengurangi panas yang merambat
di dinding rumah, dan mengurangi penggunaan pendingin ruangan.
c.
Rangka Atap Baja
Konstruksi rangka atap
baja ringan yang terbuat dari baja ringan (truss) menjadi solusi bagi rangka
atap rumah biasa yang masih menggunakan kayu sebagai bahan dasar, karena adanya
pengaruh dari cuaca dan rayap.
Keunggulan menggunakan
Rangka Atap Baja Ringan:
-
Lebih mengutamakan struktur dengan sistem plat Buhul di
setiap tumpuan sendi (seperti jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja
lainnya.
-
Konstruksi stabil dan aman
-
Menggunakan tumpuan sendi dan roll
-
Prefabrikasi perkomponen
-
Tahan terhadap karat, rayap, perubahan cuaca dan kelembaban
-
Bisa dipakai dengan genteng metal maupun keramik atau beton
yang berat
-
Dirancang stabil terhadap tekuk, puntir serta muai/mulur
-
Pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat
pengerjaannya
-
Terdapat banyak pilihan jenis kuda-kuda
-
Pemilihan bentang: 6 m - 8 m (bentang kecil), 8 m - 10 m
(bentang menengah), 10 m - 12 m (bentang besar)
-
Lebih dari 12 m (bentang khusus)
-
Tersedia material dengan galvalume, zincalume dan galvanized
d.
Penutup Atap
Bahan penutup atap harus
memiliki nilai hambatan hantaran panas yang cukup besar dan memiliki kemampuan
memantulkan panas yang baik. Penutup atap dari bahan tanah atau keramik sangat
baik untuk kenyamanan suhu ruang dalam. Apalagi bila ditambah penggunaan
lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Poin ini
berhubungan dengan penggunaan energi listrik untuk AC.
e.
Insulasi
Salah satu solusi
mengurangi panas yaitu menggunakan insulasi. Lembaran insulasi yang dipasang di
bawah penutup atap ini mampu merefleksikan radiasi panas matahari di kala
siang. Insulasi ini juga bisa mengurangi suara berisik. Suara yang dapat
direduksi hingga 15 desibel
f.
Turbin Atap
Turbin atap adalah
cerobong yang berputar ringan untuk menghisap udara ke luar rongga atap.
Kelebihan turbin atap adalah tahan air dan tidak menggunakan listrik. Turbin
atap dapat berputar dengan sedikit tiupan udara. Selama musim panas, ruang
antara langit-langit dan atap akan sangat panas, meskipun pada atap rumah
terdapat insulasi, sebagian dari panas ini tetap akan masuk ke dalam ruangan
rumah, dengan adanya turbin atap, hawa panas didalam rumah dapat berkurang.
g.
Langit-Langit.
Penggunaan langit-langit
dimaksudkan untuk menahan panas dan debu dari atap masuk ke dalam ruangan
secara langsung. Langit-langit dapat dibuat dari bahan seperti anyaman banbu,
asbes semen, triplek, papan kayu dan lain-lain. Pemeliharaannya dengan cara
membersihkan secara berkala agar ruangan bebas dari sarang laba-laba/serangga
dan debu yang mengganggu kesehatan.
5.
Saluran Pembuangan Air Kotor/Air Limbah.
Saluran pembuangan air
kotor/air limbah dibedakan:
a.
saluran air bekas mandi dan cuci.
b.
Saluran air kotor dari kakus.
Untuk daerah yang tanahnya
mudah menyerap air:
a.
Untuk saluran air bekas mandi dan cuci bisa terbuka,
sedangkan untuk sa;uran air kotor harus tertutup.
b.
Bila dalam lingkungan perumahan tersebut terdapat
saluran-saluran lingkungan/kota, maka saluran dari "rumah" dapat
dihubungkan.
c.
Bila tidak ada maka harus dapat sumur peresapan untuk air
bekas mandi/cuci (juga untuk air hujan), serta dibuat bak septik lengkap dengan
peresapannya.
Yang harus diperhatikan:
a.
Jarak sumur peresapan ke sumur air bersih sedikitnya 10
meter. Hal ini mencegah pencemaran air kotor ke sumur air bersih.
b.
Kemiringan saluran pembuangan air, sehingga memungkinkan
pengaliran air lancar.
c.
Kalau saluran cukup panjang, perlu adanya bak-bak kontrol,
untuk menjaga agar tidak terjadi penyumbatan.
6.
Saluran Pembuangan Air Hujan.
Saluran pembuangan air
hujan pe"rumah"an:
a.
Sebaiknya terbuka.
b.
Letak di bawah atap.
c.
Dapat mengalirkan air hujan ke selokan di pinggir jalan.
Saluran air hujan
lingkungan (selokan air hujan) dibuat untuk menghindari genangan air hujan di
lingkungan. Sebaiknya terbuka sehingga mudah dibersihkan. Saluran air hujan
dari "rumah" dan dari jalan ditampung pada saluran air hujan
lingkungan, kemudian diteruskan ke aungai/saluran yang lebih besar. Namun
apabila dalam lingkungan pe"rumah"an tidak terdapat saluran
lingkungan (selokan air hujan), maka "rumah" harus dibuat sumur
peresapan air hujan (sekaligus untuk peresapan air limbah bekas mandi/ccuci).
7.
Jaringan Air Bersih.
Untuk menjaga kesehatan
diperlukan air untuk minum, masak, cuci dan mandi. Air untuk minum harus
memenuhi persyaratan kesehatan dan kebersihan, yaitu:
a.
Tidak berwarna, tidak berbau dan jernih.
b.
Tidak berasa dan segar.
c.
Bebas dari bibit penyakit.
d.
Tidak mengandung zat logam berat seperti zat besi, mangan,
merkuri, nikel dan lain-lain.
Air bersih dapat diperoleh
dari saluran PAM, sumur dan sebagainya. Sumur air bersih ada dua macam, yaitu
sumur pompa pangkal dan sumur gali. Sumur pompa pangkal dan sumur gali ini
harus ditempatkan pada jarak minimal 10 meter dari bidang resapan (jarak dapat
ditentukan tergantung pada sifat tanahnya). Hal ini untuk mencegah agar sumur
air bersih tersebut tidak tercermar air kotor.
Beberapa pengolahan air
sederhana untuk keperluan keluarga:
a.
Air bersih dimasak sampai mendidih untuk mematikan bibit
penyakit, baru kemudian dapat diminum.
b.
Kuman-kuman penyakit dapat dibasmi dengan membubuhkan kaporit
ke dalam air dan diaduk 1/4 gram (2 kepala korek) untuk 20 liter air. Diamkan
minimal 30 menit baru kemudian dapat diminum.
c.
Air sungai, danau, dapat dijernihkan dengan mengendapkan air
selama 24 jam.
-
Aduk 5 blik air dengan 1 sendok tawas dan endapkan.
-
Disaring dengan saringan pasir.
-
Air yang telah jernih, dibubuhi kaporit, baru dapat
digunakan.
8.
Tempat Pembuangan Sampah.
Untuk menjaga kebersihan
dan kesehatan "rumah" serta keluarga setiap "rumah" harus
dilengkapi dengan tempat pembuangan sampah baik di dalam maupun di luar
"rumah". Tempat pembuangan sampah "rumah" tangga dapat dibuat
dari:
a.
Tong.
b.
Bak kayu.
c.
Bak sampah dari batu bata dan lain-lain.
Sebaiknya tempat
pembuangan sampah sementara ini tertutup dan sering dibersihkan untuk
menghindari bau yang tidak sedap, serangga/hewan-hewan kecil yang dapat
menyebabkan penyakit.
Ada beberapa cara
pengolahan sampah "rumah" tangga yang dapat dilakukan terutama di
daerah pedesaan, seperti:
a.
Ditimbun untuk kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Sampah yang dapat diolah dengan cara ini terdiri dari sampah yang berasal dari
daun dan ranting, kotoran hewan, sisa makanan.
b.
Dibakar dan abunya ditimbun dalam tanah. Cara ini digunakan
untuk sampah-sampah yang tidak dapat membusuk dan tidak dapat menyatu dengan
tanah antara lain sisa plastik, sisa kayu yang tidak dapat digunakan lagi.
c.
Ditimbun pada area yang tidak untuk ditanami lagi. Untuk
sampah sisa ban bekas, kaleng/plastik bekas atau perabot "rumah"
tangga bekas.
Setiap anggota keluarga
perlu dibangkitkan kesadarannya untuk selalu menjaga kebersihan sehingga
keluarga dan lingkungan relatif terjamin.
9.
Pemanfaatan Lahan
a.
Taman Rumah
Selain kebersihan dan
ventilasi yang cukup, alangkah baiknya rumah yang sehat juga ditambah dengan
taman indah dan terawat. Mempunyai taman indah menjadikan rumah lebih sehat dan
tentu saja menjadi keuntungan bagi penghuni rumah. Dari penelitian ditemukan
bahwa memandang taman saja sudah cukup memberikan efek baik untuk kesehatan
psikologi orang. Lingkungan sekitar dengan pemandangan taman hijau dan
bunga-bunga berwarna cerah akan memberikan perasaan menyenangkan bagi yang
melihatnya.
b.
Membuat Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah
satu rekayasa teknis konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian
menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu, diisi dengan bahan -
bahan resapan (pasir, batu, dan ijuk) secara berlapis sampai rata dengan
permukaan tanah yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan sekaligus
peresapan air kedalam tanah. Pembuatan sumur resapan upaya memberikan imbuhan
air secara buatan dengan cara menginjeksi air hujan ebagai media infiltrasi
kedalam tanah yang dapat diterapkan dikawasan permukiman, pertokoan, industri,
sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum. Adapun tujuan pembangunan
sumur resapan untuk mengurangi erosi, menyimpan dan menaikan permukaan air
tanah dalam rangka penyelamatan sumberdaya air.
10.
Peralatan Rumah Tangga Hemat Energi
Hemat energi tidak hanya
dilakukan terhadap fisik bangunan. Tapi juga penggunaan peralatan dalam rumah.
Sejauh mungkin penghuni dapat menggunakan alat-alat elektronik yang hemat
energi. Kurangi penggunaan bahan-bahan elektronik yang menggunakan tenaga
listrik yang akan menimbulkan pemanasan global. Upaya hemat energi dapat
dimulai dari hal sederhana. Mematikan lampu disiang hari, mematikan televisi,
radio, kipas angin atau AC dan barang-barang elektronik jika tidak digunakan.
Lebih selektif dalam memilih berbagai barang interior rumah, terutama dalam
menggunakan barang elektronik yang ramah lingkungan.
Penggunaan energi secara
wajar, memiliki banyak keuntungan. Penggunaan bahan bakar, gas, air, dan
listrik secukupnya, tentunya akan menekan anggaran pengeluaran rumah tangga.
Perilaku konsumtif dan berlebihan bukanlah tindakan bijaksana, karena anak cucu
dan generasi penerus juga membutuhkan kehidupan yang baik dan nyaman menempati
bumi. Pemanfaatan energi buatan yang telah banyak dikembangkan, dapat menjadi
solusi hemat energi. Energi yang sering digunakan untuk peralatan rumah tangga
adalah energi listrik. Energi listrik dibangkitkan dengan berbagai cara.
Misalnya, energi listrik dihasilkan dari pengubahan energi angin, air,
matahari, gas alam, dan minyak bumi.
Berikut adalah contoh
peralatan rumah yang hemat energi
1.
Kompor Induksi
Pilihan lain menghemat
energi gas dan minyak yakni menggunakan kompor induksi. Memasak dengan kompor
ini lebih cepat matang dibanding kompor biasa. Berbeda dengan kompor pada
umumnya, kompor ini mungil dan tipis sehingga akan terlihat sangat mungil jika
diletakkan di dapur selektif menggunakan barang elektronik.
2.
Kipas Angin Plafon
Pemanas dan pendingin
adalah peralatan yang paling memboroskan energi di rumah, selain itu juga
paling mahal berkaitan dengan listrik, gas, minyak atau kayu. Kipas angin
plafon, banyak digunkan pada musim panas, namun kipas angin ini juga sangat
membantu saat musim dingin. Saat udara dingin, hawa panas dalam rumah akan naik
ke atas ruangan dan terkumpul di dekat plafon, kipas angin plafon dengan
kecepatan rendah dapat membantu mendorong hawa panas itu ke bawah. Hal ini juga
bisa membantu mengurangi kondensasi pada jendela.
3.
Lampu LED
LED adalah lampu berukuran
kecil yang memiliki beberapa keunggulan antara lain konsumsi listrik rendah.
Beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan,
terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari
energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana,
konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit
energi terbarukan yang juga kecil. Lampu LED memiliki efisiensi yang lebih
banyak dibandingkan dengan lampu pijar/ tungsten, maupun lampu fluorescent.
Lampu LED tidak menghasilkan panas seperti lampu pijar, tidak merusak kesehatan
seperti lampu fluorescent,dan lebih tahan lama. 1 Watt lampu LED menghasilkan
100 lumen. Kekurangan lampu LED adalah masih mahal
2.
Contoh Rumah Hemat Energi
2. gedung hemat energi di AS
Penduduk Amerika Serikat menghabiskan $432 miliar per tahun untuk membayar biaya energi bangunan rumah, toko dan kantor mereka. Biaya ini setara dengan biaya asuransi kesehatan yang harus dibayar oleh semua perusahaan di AS. Penelitian terbaru dari United Technologies Corporation bekerja sama dengan Rhodium Group mengungkapkan, jika pemerintah, pebisnis dan rumah tangga mau menghemat energi menggunakan desain dan teknologi yang ada saat ini, mereka akan mampu menghemat biaya hingga $65 miliar per tahun. Kedua lembaga ini meneliti dampak dari target efisiensi energi bangunan di Amerika Serikat sebesar 30% hingga 2030.
Menggunakan bahasa finansial perusahaan, penghematan energi bangunan sebesar 30% ini juga akan mampu meningkatnya imbal hasil internal atau internal rate of return (IRR) sebesar 28,6% dalam waktu 10 tahun.
Imbal hasil ini lebih tinggi empat kali lipat jika dibanding imbal hasil surat berharga seperti obligasi atau imbal hasil rata-rata saham, dan dua kali lipat lebih banyak dibanding keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan modal ventura (venture capital firms).
Hal ini karena harga rancangan dan teknologi efisiensi energi yang ada saat ini sudah bersaing dengan harga produk konvensional. Manfaat lain, teknologi efisiensi modern mampu menghemat biaya energi secara signifikan.
Apalagi ditambah dengan ancaman peningkatan harga energi. Menghemat energi pada bangunan hingga 30% bisa mengurangi biaya energi rumah tangga hingga $163 per tahun. Jika penggunaan energi pada rumah tangga dan bisnis digabung, manfaat dari peningkatan efisiensi ini bisa mencapai $466 per tahun.
Penghematan itu dua kali lipat biaya yang dikeluarkan ibu-ibu untuk membeli sayuran segar. Angka itu juga lebih banyak dibandingkan biaya untuk membeli peralatan rumah tangga, furnitur, pakaian anak-anak, dan setara dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat-obatan baik obat resep maupun obat yang dijual bebas.
Pemerintah federal, pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal di AS menghabiskan lebih dari $50 miliar per tahun untuk biaya energi. Jika mereka mampu menghemat energi pada gedung-gedung pemerintah sebesar 30%, AS akan mampu menghemat hingga $8 miliar per tahun yang bisa digunakan untuk menyeimbangkan anggaran sekaligus memotong pajak.
Di seluruh dunia, upaya penghematan energi pada bangunan bisa menciptakan pasar desain dan teknologi bangunan hemat energi senilai $1.8 triliun. Investasi pada teknologi penghemat energi ini juga akan membuat perusahaan manapun lebih kompetitif. Mari memerbanyak gedung yang hemat energi.
Redaksi Hijauku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar